Laporan baru dari Asosiasi Produsen Pengalengan, berdasarkan evaluasi tiga jenis kemasan minumanaluminium: kaleng, botol kaca, dan botol plastik PET. Para profesional menemukan bahwa kaleng aluminium memiliki kinerja siklus tertinggi. Tingkat pemulihan kaleng aluminium yang dikumpulkan di AS adalah 80%. Kaleng minuman daur ulang limbah didaur ulang dan dibuat kembali menjadi wadah minuman baru, karena kinerja siklus kaleng aluminium paling baik dibandingkan dengan botol kaca 59% dan botol plastik PET hanya 13%.

u34137837441455338437fm26gp0

Lebih dari 80% kaleng minuman daur ulang didaur ulang dan dibuat ulang menjadi wadah minuman baru, dibandingkan dengan 59% botol kaca dan hanya 13% botol plastik PET. Aluminium adalah salah satu logam yang paling sering didaur ulang di negara ini. Bahan ini juga 100% dapat didaur ulang: tidak ada integritas atau kualitas yang hilang dalam prosesnya. Aluminium 75% yang luar biasa yang pernah diproduksi masih digunakan sampai sekarang. Sebelum kaleng aluminium didaur ulang dan digunakan kembali, kaleng tersebut harus melalui proses yang panjang dan rumit, termasuk pembuatan logam, penggunaan bahan untuk membuat kaleng, untuk digunakan konsumen, dan kemudian didaur ulang. Perusahaan minuman memproduksi produk kalengan mereka. Konsumen membuang atau mendaur ulang kaleng kosong setelah diminum. Orang Amerika membuang kaleng aluminium yang bernilai lebih dari 700 juta dolar AS setiap tahunnya.

Ketika didaur ulang, kaleng aluminium diangkut ke fasilitas besi tua untuk dicairkan untuk digunakan kembali.

Bentuk cair dari aluminium daur ulang akan mengalami proses pembuatan yang sama seperti aslinya. Penggunaan kembali ini disebut produksi sekunder aluminium primer. Karena karakteristik aluminium, produksi sekunder dapat diulang, dan kaleng bekas dapat didaur ulang hanya dalam waktu 60 hari dan digunakan kembali oleh konsumen. Selain itu, tangki daur ulang dapat menghemat konsumsi energi hingga 95% untuk membuat tangki baru melalui produksi primer.

“Penting untuk diingat bahwa suatu produk hanya mencapai kinerja sirkular yang tinggi jika sistem sirkular berfungsi dengan baik,” kata James Souder, penulis utama dan konsultan keberlanjutan di Metabolic. “Semua material dapat ditangani dengan cara yang tidak melingkar. Jadi, sangat penting bagi kita untuk tidak hanya melihat sifat masing-masing bahan tetapi juga faktor sistemik yang mempengaruhi cara setiap bahan dikumpulkan, diproses, dan diintegrasikan kembali ke dalam produk baru sambil menemukan poin-poin penting untuk mengubah sistem menuju masa depan yang lebih sirkular dan berkelanjutan.”